25 September 2009

Info unik neh

Seorang pakar pernikahan,
Kevin Leman, percaya bahwa
kepribadian, cara berbisnis,
perspektif dalam mengasuh
anak, serta cara memilih
pasangan sangat tergantung
pada posisi seseorang
sebagai anak dalam
keluarga. Apakah anak
tunggal, sulung, tengah atau
bungsu. Mari kita lihat
pernikahan dari kacamata ini.
Pertanyaan hari ini hanya
satu, kombinasi mana yang
paling tepat untuk menuju
pernikahan yang bahagia?
Sulung + Sulung?
Bungsu + Sulung?
Bungsu + Tengah?
Tengah + Sulung?
Bungsu + Bungsu?
Masukan pertama dari Kevin
Leman ialah: Jika anda ingin
bahagia dalam pernikahan,
cari pasangan yang berbeda
dari posisi anda. Semakin
jauh semakin baik”.
Pasangan yang urutan
lahirnya bertolak belakang,
biasanya saling menarik satu
sama lain, sehingga sangat
baik dalam kehidupan
pernikahan.
Menurut hasil penelitian para
pakar, anak tunggal +anak
bungsu menciptakan
pasangan yang terbaik.
Disusul dengan anak sulung
+ anak bungsu di peringkat
kedua, dan anak tengah +
anak bungsu di tempat
ketiga.
Mari Kita lihat secara singkat
kombinasi pasangan
berdasarkan posisi mereka
sebagai anak dalam keluarga
dan mengapa dapat
mengarah ke hubungan yang
baik atau buruk. Dan
beberapa tips penting yang
mengikutinya.
Satu hal penting yang harus
anda camkan, tidak ada
jaminan sama sekali bahwa
kombinasi seperti ini akan
menuntun sebuah pasangan
secara otomatis ke arah
bahagia. Poinnya hanyalah,
Ada indikasi-indikasi tertentu
yang mengarah pada satu
kesimpulan bahwa kombinasi
tepat pada sebuah pasangan
akan membantu mereka
menghadapi berbagai
masalah dalam pernikahan.
Sulung+Sulung/ / Tunggal+
Tunggal = Perebutan
kekuasaan
Si sulung dan si anak tunggal
memiliki posisi yang sama.
Masalah yang dihadapi oleh
pasangan ini biasanya
seputar sifat perfeksionis.
Dan penetuan siapa yang
menang dalam kompetisi
‘penguasa’ di rumah tangga
mereka.
Berikut beberapa tips untuk
mengurangi ketegangan dan
menambah keharmonisan
dalam keluarga :
1. Berhenti mengkritik
pasangan anda! Kritik pedas
biasanya menjadi hobi para
anak tunggal. Tetapi Hari ini,
gigit lidah anda dan
berhentilah, kalau
memanganda ingin bahagia.
Lidah anda bagaikan kemudi
kapal dan kekang pada mulut
kuda. Sangat menentukan
kemana pernikahan anda
akan dibawa.
2. Jangan memiliki ekspetasi
yang berlebihan pada segala
sesuatu, sehingga anda
menjadi sangat keras pada
diri sendiri maupun pasangan
anda.
3. Definisikan ‘peran’dengan
benar untuk menghindari
perdebatan mengenai siapa
yang berhak melakukan ini
dan itu. Rundingkan dan
putuskan sejak awal, siapa
melakukan apa.
Pertimbangkan kondisi dan
tanggung jawab pasangan
anda.
4. Berhenti memaksakan
kehendak! Banyak jalan
menuju Roma, dan jalan anda
mungkin bukan yang paling
mulus. Belajarlah untuk
berkata “Kamu benar juga,
ayo Kita coba dengan
caramu.”
Sulung + Tengah = Paradoks
Para anak sulung harus
mencatat fakta penting
bahwa anak tengah memiliki
rekor terbaik dalam
mempertahankan sebuah
pernikahan. Fakta penting
bagi anak tengah, anak
sulung adalah paradoks
yang menjengkelkan. Sebagai
anak yang memiliki kakak
dan adik, anak tengah
sangat terbiasa
berkompromi, bernegosiasi
dan biasanya tidak terbiasa
mengungkapkan perasaan
mereka yang sebenarnya.
Beberapa saran untuk
pasangan ini:
1. Sering-seringlah
berbincang. Jangan biarkan
pasangan anda berkata
“semua baik-baik saja” ,
tanpa tahu kebenarannya.
Kalau memungkinkan,
usahakan untuk berbagi
perasaan satu sama lain,
setiap Hari.
2. Buat pasangan anda
merasa spesial terus
menerus. Khusus bagi anak
sulung, berikan pasangan
anda hadiah atau kejutan-
kejutan kecil sesering
mungkin, karena anak
tengah cenderung kurang
menjadi pusat perhatian di
dalam keluarga. Hal kecil
sehubungan ini penting
diketahui, bahwa setiap hari
seorang wanita membutuhkan
konfirmasi apakah
pasangannya benar-benar
mencintainya.
3. Pecahkan masalah dan
ambil keputusan bersama-
sama.
Sulung + Bungsu = Happy
Ending
Sekali lagi, pernyataan
diatas hanya berdasarkan
apa yang biasanya terjadi.
Dari riset terhadap tiga ribu
pasangan dengan kombinasi
di atas, terlihat bahwa
pasangan ini secara alamiah
tertarik satu sama lain. Anak
sulung mengajarkan hal-hal
seputar prinsip hidup dan
rencana masa depan,
sedangkan anak bungsu
membantu pasangannya
untuk lebih santai dalam
menghadapi hidup.
Menurut para peneliti, yang
terbaik ialah istri sulung dan
suami bungsu.
Wanita yang terlahir sebagai
anak sulung cenderung
memiliki naluri keibuan yang
sangat tinggi. Di lain pihak,
pria yang terlahir sebagai
anak bungsu cenderung
membutuhkan kehangatan
seorang ibu. Dalam hal ini
mereka saling melengkapi.
Tetapi anda harus ingat,
bahwa pernikahan yang
berhasil bukan dilahirkan,
tapi diciptakan. Dua orang
yang bersatu harus bekerja
sama, saling mencinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo monggo di komen.....jangan sungkan sungkan, anggap aja website sendiri,hehe

About this blog